Tuesday, 10 July 2012

SAYANGKU SAYANGMU - (143) - NUR ILAHI AKAN MENAUNGI SETIAP GALAUMU


  • TETESAN AIRMATAKU UNTUK MU
    Fiapradita, 10 Juli 2012

    Ya Rab….
    Inikah sebagian jawaban
    Dari tetesan airmataku
    Yang tak henti mengalir
    Penderitaan yang tak berujung

    Masih menyelimuti hati-hati yang penuh kasih
    Maafkan diri ini Ya Allah
    Jika hadirnya diri hanya menorah luka yang dalam
    Tak pernah sedikitpun asa ini menghendaki
    Tanganku memang sudah dipasung

    Jiwaku memang sudah terbelenggu
    Namun kasih sayang akan kehidupan
    Tak pernah kuhilangkan
    Maafka diri ini wahai sahabat
    Jika tak mengetahui linangan airmatamu

    Langkahku memang sudah kaku
    Namun dalam arungan gelombang dilautan
    Dalam perjalanan dibelantara hutan
    Tetesan airmataku tak pernah berhenti mengalir

    Diri ini memang selalu bertanya
    Hati ini memang selalu berdetak
    Maafkan bila daku tak menyapa
    Masihkah kau berikan waktu
    Untuk mengukir lukisan indah dihatimu
    Karena sesungguhnya Qalbuku selalu menangis

    Walau tanpa suara
    Walau tanpa kata-kata
    Karena jarak tak akan pernah memisahkan
    Qalbuku untuk selalu bersama penderitaan mu kawan
    Sekali lagi maafkan…

    Biarkan kubalur duka dan deritamu
    Dengan tetesan airmataku
    Biarkan kurajut penderitaanmu
    Dengan sedikit tetesan darahku
    Dan kukuatkan hatimu dengan sedikit tulangku

    Percayalah aku tak akan lari kemanapun
    Walau tak kudengar kabar
    Tapi hatiku dan airmataku akan selalu menetes
    Untuk para sahabat terbaikku
    Dan yakinlah wahai sahabat tercinta

    Nur Illahi akan menaungi setiap galaumu
    Nur Muhammad akan mendampingi setiap langkahmu
    Karena hatimu adalah Qalbu pilihan…
     ·  ·  · 4 hours ago
    • You and 4 others like this.
      • IZINKAN AKU BERKABUNG

        Duhai teman sebaik ummat ....
        Di Istana ini sedang berduka
        Kerana kehilangan wira rimba tercinta
        Ku pasti kamu kenal benar dengan mereka
        Cuma belum berkesempatan berjumpa
        Baru merancang hendak berjumpa
        Baru merancang hendak bergembira bersama
        Mereka telah pergi meninggalkanku
        Dalam galau di hati
        Dalam sepi berbendung rindu tak tertanggung
        Kehilangan mereka benar-benar
        Memberi tamparan hebat padaku
        Karya-karya ku yang diatur rapi di
        Galeri Khazanah Warisan Bangsa Di Rimba Niagara
        Lagi membuatkan aku semakin rindukan mereka
        Mereka tak jemu-jemu memberi dukungan padaku
        Aku terharu...terharu sangat-sangat....

        Teman...ku tahu nilai dan kasih sayangmu padaku
        Aku amat hargai....dan kan kubawa sampai mati kasihmu itu...
        Hanya Allah sajalah yang dapat membalas-Nya

        Cumanya sekarangnya
        Aku dinasihatkan doktor rimba
        Perlu banyak berehat
        Agar dapat lupakan wira rimba niagara
        Buah hatiku pengarang jantungku itu

        Teman....aku berkabung
        Buat beberapa purnama
        Jika aku tiada ....
        Berjanjilah denganku
        Kau tetap berkarya
        Bersama teman-teman
        Sastra yang lain...
        Janji ye....

        Cuma yang hendak kupesankan padamu
        Jagalah peninggalan karya-karyaku di sana ye
        Jangan dibiarkan dinjak-injak oleh mereka yang mendengki
        Jika ada dengan sengaja untuk mendengki
        Ku amanahkan padamu
        Agar kau lupuskan karyaku itu
        Kerana aku tak sanggup melihat karya-karyaku
        Yang bertebaran di sana
        Menjadi bahan penghinaan
        Pada mereka yang tak pernah senang hati...
        Harap kau mengerti temanku
        Jika kau mahu terusan menjadi
        Rakanku yang setia

        PUTRI RIMBA NIAGARA
        10 Julai 2012
        3 hours ago · 
      • Pradita Fia TERSENYUMLAH PUTRI RIMBA
        Fiapradita, 10 Juli 2012

        Duhai Putri Rimba
        Mahkotamu adalah kebajikan
        Sinarmu adalah kemuliaan
        Yang lahir dari hati yang putih
        Begitu mudah kau tersentuh
        Saat penghuni rimba tergusur dari peradapan
        Hutan hijaumu akan dijadikan lahan
        Bagi kehidupan manusia
        Yang kehabisan tempat
        Kehilangan adalah hal yang paling menyakitkan
        Apalagi bila yang terlepas adalah pelita kehidupan
        Bertahanlah wahai Putri Rimbaku
        Daku rasakan kepedihanmu
        Daku rasakan deritamu
        Percayalah karyamu akan selalu bersemayam dihati kami
        Tak akan pernah hilang walau jasadku terbujur
        Tersenyumlah walau berat kau lakukan
        Lihatlah mendung telah mulai menghilang
        Sinar mentari mulai bermunculan
        Walau sinarnya masih satu-satu
        3 hours ago · 
      • Rabeah Mohd Ali BUKAN KU TAK PERCAYA PADA JANJIMU SAYANG

        Bukan ku tak percaya janjimu sayang
        Hati ini belum reda dari terjangan ombak mengganas...ganas...
        Kesan daripada terjangan ombak itu
        Kehilangan teman istana rimbaku tika hendak mencari mahkota...

        Hatiku bimbang perkara yang tak pernah terfikir olehku
        Akan berlaku jua akhirnya
        Hinggakan aku trauma berkawan dengan sesiapa jua
        Mungkin aku tak
        Sepandai mereka bersastra
        Sebijak mereka
        Sebaik mereka
        Sesetia mereka
        Makanya aku dihukum begini hebat

        Harap kau mengerti duhai sahabatku....
        Berilah aku masa
        Agar hatiku ada taman semula
        Berbunga iman
        Berkudupkan kemaafan
        Berfaktakan keinsafan

        Itulah yang perlu ada di jiwaku sekarang ini
        Agar aku bermuhasabah diri
        Dan sentiasa cerminkan diriku siapa
        Yang sentiasa tak sempurna
        Mereka yang sentiasa sempurna
        Makanya mereka dihormati
        Makanya aku sentiasa dipandang hina...

        Izinkan aku bertafakur
        Selagi mana Allah Izinkan
        Aku mencari sinar-sinar cahaya iman
        Semua-NYa dengan izin-Nya

        KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
        10 Julai 2012
        2 hours ago · Edited · 
  • KELAM BUKAN SEBUAH AKHIR
    Fiapradita, 10 Juli 2012

    Mendung kembali menggantung
    Adakah pertanda akan turun hujan
    Kutak pasti karena langit susah ditebak
    Seperti hatimu yang selalu berubah
    Kadang kudapati segunung rindu
    Namun tak jarang hatimu menjadi hampa
    Ada apa … tak pernah ku tahu jawabannya
    Sampai saat ini
    Kakiku selalu ragu untuk menapak
    Namun diri ini tak boleh bertanya
    Berjalanlah sesuai hatimu
    Melangkahlah bila qalbu ikut memanggil
    Kalimat itu yang selalu terngiang
    Kadang diri ini tak tahu siapa yang menyapa
    Kadang hati ini timbul rasa ragu
    Benarkah langkah ini mengayun
    Putihkah sandaran ini bertaut
    Biarlah….
    Semua berjalan sesuai hembusan angin
    Selama jantung ini masih berdetak
    Selama raga ini masih bergerak
    Selama lafalz ini masih terucap…
     ·  ·  · 5 hours ago
    • 3 people like this.
      • Rabeah Mohd Ali MUZIK DERUAN OMBAK RINDU

        Pagi itu Putri Rimba duduk di salah sebuah ratusan berbatuan.
        Sambil melemparkan pandangannya di lautan ombak rindu...
        Sungguh syahdu ..rindu yang dirindui datang semula setelah
        Diyakinkan oleh si kunta si kunte.

        Dari jauh kelihatan si kunta si kunte...terkinja-kinja sambil
        Membawa ukiran daunan kasih yang di ambil dari Galeri
        Khazanah Warisan Bangsa Istana Rimba Niagara.
        Dari jauh si kunta si kunte sudah melambai-lambaikan tangan seolah-olah tak pernah berjumpa seribu tahun.

        "Tuan putri rimba...bahagia kami lihat tuan Putri sudah kembali
        pulih sedia kala....macam ni kan bagus...biarpun terjangan ombak
        tak jemu memukul kita ...namun kasih kita tetap abadi selamanya tiada siapa yang dapat memisahkan kita kecuali kematian." Akui si kunta.
        Diakui si kunte.

        "Kami nak bacakan ukiran daunan kasih yang kami ilhamkan istimewa untuk tuan Putri Rimba Kesayangan kami...dengar ya...dan diiringi muzik deruan ombak rindu."

        GURINDAM PUISI KASIH SEPENUH JIWA
        TUK PUTRI RIMBA NIAGARA

        "Tuan Putri Rimba...kami berdua ada mengarangkan
        gurindam istimewa untuk Tuan Putri."
        "Iye ke ...sejak bila ni pandai bergurindam , bersyair,
        berpuisi ni kunta kunte..."
        "Setiap hari membaca dan menghayati karya tuan putri dari pagi ke petang...petang ke malam setiap hari...ilmu bergurindam berpuisi berpantun dapatlah ke kami Tuan Putri. Tuan Putri asyik mengarang puisi untuk kami...kami juga hendak mengarangkan puisi untuk Tuan Putri..jom kita pergi ke pantai ombak rindu.... di sana nanti banyak ilham dan penuh penghayatan..."
        "Wow hebat kalian berdua ye..."

        Mereka bertiga pergi ke pantai ombak rindu rimba niagara.
        Si Kunta Si Kunte membaca bergilir-gilir. Puisi gurindam kunta kinte
        Diringi muzik deruan ombak yang menderu-deru..amat syahdu dialun-alun oleh ombak rindu...

        GURINDAM PUISI SAYANG SEPENUH JIWA UNTUK PUTRI RIMBA NIAGARA

        Terima kasih Tuhan
        Hadirkan kami hamba-Mu
        Tuan Putri tuk kami
        Kami syukuri dalam iman

        Kami dapat menumpang kasih
        Kami sayang Tuan Putri kami Tuhan
        Kami bahagia hidup bersamanya Tuhan
        Hari-hari hidup kami bahagia
        Dibajai dengan kasih sepenuh kasih
        Hari-hari semakin kasih
        Hari-hari semakin sayang

        Jika berjauhan kami rindukannya Tuhan
        Kami rindukan candanya
        Kami rindukan puisinya
        Maka kami tak sanggup berjauhan
        Darinya Tuhan

        Melalui tinta yang dicurahkan
        di kanvas daunan ukiran kasih
        kami baca kami hayati
        Lagi kami baca
        Lagi kami teruja
        Untuk merindui dan mencintai-Mu Tuhan
        Syukur kami Tuhan
        Kau kurniakan kami
        Tuan Putri yang
        Tak lelah tuk
        Berbahasa indah
        Mengajak kami
        Mencintai-Mu Merindui-Mu Tuhan
        Syukur Syukur Syukur
        Pada-Mu Tuhan
        Kurniakan kami Tuan Putri
        Yang sayangkan kami demi-Mu Tuhan

        Syukur kami Tuhan
        Karya yang ditulis oleh tuan putri rimba
        Membuatkan manusia di luar sana
        Menghargai kami dan menyayangi kami
        Tiada siapa yang menzalimi kami Tuhan
        Kami hidup aman damai di rimba ini
        Tanpa ada rasa takut dan bimbang Tuhan
        Syukur kami Tuhan
        Tuan Putri sanggup pertaruhkan nyawanya
        Tuk melindungi kami Tuhan
        Makanya kami juga begitu juga Tuhan
        Akan pertahankannya
        Kami saling sayang menyayangi karena-Mu Tuhan
        Makanya berkatilah hidup kami sehingga akhir hayat kami
        Dan kami ingin hidup bersamanya di Syurga-Mu juga Tuhan
        Makanya makbulkanlah doa kami ini Tuhan

        Duhai Maha Pengurnia Cinta
        Duhai Maha Pengurnia Rindu
        Cinta dan rindu kami kerana-Mu Tuhan
        Kurniakanlah kebahagiaan milik kami selamanya
        Di dunia jua di akhirat
        Aamiin Ya Rabbal A'Lamin

        Putri Rimba yang dari tadi menangis mendengar Si Kunte
        Si kunte membaca gurindam puisi yang ditujukan kepadanya
        Si kunta si kunte pun membaca dengan esakan tangis syahdu
        Dan mereka sama-sama menangis hingga tak sedar ombak
        Rindu menerjang mereka bertiga...dan mereka bertiga
        terperanjat...

        "Terjangan sayang Tuan Putri" kata si kunta.
        Mereka bertiga ketawa.

        KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
        10 Julai 2012
        4 hours ago · 
      • ELURUH PENGHUNI ISTANA BERDUKACITA

        "Mahkota hamba? Mahkota hamba sudah tiada Kunta! Kunte!
        Terjangan ombak rindu telah membuatkan mahkota hamba hilang...
        Macam mana ni....?"

        "Tak apa.. kami akan mencarinya sampai dapat...kami tak mahu melihat tuan putri bersedih...mahkota iu terlalu bermakna bagi tuan putri dan seluruh penghuni rimba niagara. Jaga diri baik-baik ya...kami sayang tuan putri..." Si kunta si kunte menyelam ke laut ombak rindu untuk mencari mahkota putri rimba yang hilang akibat terjangan ombak rindu.

        Tuan putri meratap hiba setelah si kunta si kunte tak muncul-muncul lagi.

        "Kunta kunte...muncullah kalian...jangan buatkan hati hamba bimbang...jangan tinggalkan hamba...hamba rela kehilangan mahkota itu daripada kehilangan kalian berdua...jangan....jangan tinggalkan hamba....kasih kalian sudah cukup untuk hamba merasai hidup ini penuh kasih sayang setulusnya...tolonglah...tolonglah jangan tinggalkan hamba kunta...kunte....hamba sudah lupakan cintanya tapi kalian hendak juga hamba yakin dengan cintanya...kalian hendak sangat hamba bahagia sedangkan kalian tahu hamba dilukainya tanpa ehsan...sekarang ni hamba tak mahu fikirkan dia lagi...yang hamba mahu kalian hidup bersama hamba itu sudah memadai....tak menjadi ratu rimba niagara pun tak apa asalkan hamba ada kalian berdua....tolonglah kasihani hamba kunta kinte....Ya Allah tolong jangan pisahkan kasih kami Ya Allah....Kau hadirkan mereka padaku biarpun cuma haiwan tapi mereka punya hati dan perasaan setulusnya....izinkan aku menumpangkan kasih sayang mereka Ya Allah...tolong Ya Allah...tolonglah hamba-Mu ini Ya Allah." Putri rimba menangis hiba tanpa henti.

        KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
        10 Julai 2012

        MENCARI KUNTA KUNTE DI LAUTAN OMBAK RINDU

        Sudah tiga hari tiga malam pakar penyelam dari rimba niagara
        mencari kunta kunte tapi tak berjumpa.

        Putri rimba tidak putus-putus berdoa agar kunta kunte selamat dan dapat hidup bahagia semula. Dalam linangan air mata putri rimba tertidur.

        "Putri Rimba ...kami dah jumpa mahkota itu ...tuan putri...dan kami ikut kata tuan putri supaya mahkota itu dipulangkan kepada mantan kekasih tuan putri itu dan kami redha sebagaimana tuan putri redha yang dia bukanlah Cinta Ketentuan-Nya untuk tuan putri. Maaflah kami tak dapat pulang...kerana kita sudah berada di alam lain....Percayalah kami sayangkan Tuan Putri....sayang kami hingga ke mati...betul tak kami kata hanya kematian memisahkan kita.....kalau tuan putr rindukan kami datanglah selalu ke pantai ombak rindu kami menanti tuan putri di sana ... kami nampak tuan putri tapi tuan putri tak nampak kami...jangan lupa bacakan kami puisi yang kami karangkan untuk tuan putri ya...
        Sampai kapan pun kami sayangkan tuan putri....love u forever n ever..."

        KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
        10 Julai 2012
        4 hours ago · 
  • RINDUKU TERPATRI
    Fiapradita, 10 Juli 2012

    Kalimantan kutitip asaku..
    Dalam derunya ombak dilautan
    Dalam pekatnya hutan belantara
    Dalam derasnya hujan dan badai
    Dalam rintihan rindu
    Wajah mu selalu terbayang
    Sahabat..
    Bunda…
    Tak mampu kutepis rasa ini
    Bahwa disini rinduku begitu dalam
    Betapa ingin aku menggapai asaku
    Namun langkahku tak mau beranjak
    Maafkan bila lama tak menyapa
    Namun percayalah rindu ini
    Akan tetap bersemayam dihatiku
    Karena kalianlah aku hadir disini
    Karena kalianlah kata-kataku
    tak pernah berhenti mengalir
    Karena kalianlah hidup ini
    Menjadi penuh arti
    Karena kalianlah jiwa ini
    Selalu ingin tegar
    Karena kalianlah
    Mentari hatiku selalu bersinar….
     ·  ·  · 7 hours ago
    • You, Abang Patdeli Abang Muhi and 2 others like this.
      •  PUTRI RIMBA MAHU MEMULANGKAN MAHKOTA

        Di jendela kamar istana rimba niagara..putri rimba memandang ke laut ombak rindu.
        Si kunta si kunte dayangnya mengetuk pintu kamar. Dan masuk setelah mendapat keizinan.

        "Tuan puteri rimba...kenapa ni...semenjak kebelakangan ini putri gundah gulana....kenapa tuan putri...adakah dia telah melukakan hati tuan putri," kata si kunta

        "Sejak semalam tuan putri tak santapan. Santap sikit ye...hamba suapkan...nanti tuan putri sakit...seluruh penghuni rimba yang susah...tak lama lagi tuan putri akan ditabalkan menjadi ratu. Ratu kena kuat semangat untuk memerintah rakyat rimba. Tuan putri tak boleh berterusan begini...susah hati kami berdua," si Kunte menyuapkan bubur kegemaran tuan Putri ke mulut putri rimba yang terlalu lemah."

        Putri Rimba akur , membuka mulut menerima suapan dari si kunte sambil tersenyum. Untuk menelan bubur nasi itu seperti ada duri di anak tekaknya...sakit sangat tapi demi menjaga hati si kunta si kunte ditelan jua dalam keadaan yang amat sakit. Air matnya mengalir deras sambil tersenyum. Si kunte mengusap air mata Putri Rimba.

        "Boleh tuan putri beritahu apa yang perlu kami lakukan ...agar boleh mengembirakan hati tuan putri seperti sedia kala...?"

        " Hamba rasa dia sudah tak berminat dengan ukiran daunan kasih hamba lagi...dulu dia tak macam ni...selalu berjanji bersumpah setia akan sentiasa menyokong minat hamba berkarya...dan mahu setia dengan cintanya pada hamba.....maka hamba anggap dia sudah tiada hati pada hamba lagi....maka dari itu hamba mengambil keputusan untuk kalian memulangkan semula mahkota ini padanya. Hamba tak mahu memakainya. Mungkin hamba tak layak menerima pemberian darinya."

        "Tuan putri...sabarlah sedikit masa lagi ye tuan putri...mungkin dia dalam situasi yang tekanan ...hingga dia tak mampu untuk berterus terang dengan Tuan Putri....tapi hamba percaya dengan cinta sucinya hanya untuk tuan putri seorang. Dia jatuh cinta dengan karya tuan putri bertemakan Ketuhanan...dari karya tuan putri dia jatuh cinta dengan tuan putri...berarti dia jatuh cinta dengan tuan putri kerana-Nya...kita tunggu sedikit masa lagi....kami berdua akan menyokong percintaan tuan putri," jelas si kunta bersungguh-sungguh.

        "Memandangkan kamu pesuruh hamba yang setia yang hamba percaya dan sayangi dunia akhirat....hamba sabar menantikan apa yang ditentukan oleh Allah Azzawajallah pada hamba."

        "Ha begitulah tuan putri...senyum ye ...jangan gundah gulana lagi...
        Esok pagi-pagi kita pergi pantai ombak rindu ye...sudah lama kita tak bergurindam berpuisi bersama."

        KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
        10 Julai 2012
        4 hours ago · 
  • AIRMATA ABADI
    Fiapradita, 10 juli 2012
    == teriring rinduku untuk bunda Rabeah,  dialog rumah sastra borneo ====

    Ada tetesan airmata disetiap tarikan nafasku
    Ada galau yang tak berujung
    Saat kudengar teriakan dan jerit ketakutan
    Ada rasa was-was yang meningkat
    Setiap desingan peluru kembali menyambar

    Pagi mulai beranjak siang
    Namun hati tak beranjak menjadi tentram
    Dimana arah yang akan jadi pijakan
    Masihkah nafas kami bersemayam dalam tubuh
    Angin dalam hembusanmu mungkin ada jawaban

    Negeriku sungguh elok dipandang mata
    Namun seelok itukah didalamnya
    Pengemis dan gelandangan semakin meningkat
    Kejaliman semakin meraja rela
    Tak kalah bangga dengan saudaraku
    Yang terjepit dalam perang

    Wahai angkara murka
    Jika itu jadi ujian bagi kami
    Jangan kau berbangga
    Karena di qalbu-qalbu yang suci
    Kami yakin kemenangan telah menunggu
    Walau langkah kami tertatih
    Walau nafas kami tinggal satu-satu
    Namun keyakinan kami
    Tak akan diperjual belikan
    Akan tetap bersemayam
    Bersama raga kami
    Bersama juriat kami
    Bersama amalan kami

    Siang beranjak senja
    Namun tetesan airmata
    Tak pernah henti untuk jatuh kebumi
    Biarlah dia membanjiri alam sekitar
    Dan jagat raya
    Namun hati kami tetap Satu
    Mengharap Ridho-Mu Ya Rab
    Karena jasad kami telah terkubur
    Ribuan tahun silam
    Yang tinggal hanyalah kosong ……
     ·  ·  · 8 hours ago
    • You, Abang Patdeli Abang Muhi and 4 others like this.
      • Pradita Fia Terima kasih ....
        6 hours ago ·  · 1
      • HADIRMU SESUDAH DERITAKU TANGGUNG LUKA BERNANAH

        Duhai teman...
        Kau hadir tika
        Mentariku tak bersinar lagi
        Mentariku telah ditutupi awan kelabu

        Hatiku lukanya terlalu parah
        Hingga jadi barah
        Bernanah-nanah
        Sakitnya tak tertanggungku lagi

        Apa dosaku hingga aku
        Dihukum hingga begini
        Salahkah aku memperjuangkan kasih dan sayang demi-Nya
        Lagi aku perjuangkan
        Lagi ujian bertimpa-timpa datang
        Tanpa henti membadai-badai
        Di setiap penjuru

        Lagi aku redha
        Lagi aku terus
        Diterjang tsunami
        Yang tak mengenal apa itu ehsan
        Yang dia tahu
        Kepuasaan dendam kesumat
        Terbalas jua

        Sekarang ini
        Sumbu lilinku
        Yang selama ini menerangi orang lain
        Kian malap tak terdaya lagi
        Untuk menerangi seperti dulu

        Demikianlah rupanya lilin
        Menerangi orang lain membakar diri sendiri

        Aku terlalu lemah tidak berdaya kini
        Bukan kehilangan cinta
        Tapi kehilangan
        Kasih sayang setulus hati
        Dari dua makhluk Tuhan
        Yang dipinjamkan untukku
        Telah pergi tinggalkan aku
        Dalam derita yang terlalu amat parah

        Di saat-saat terakhirpun dia hendak
        Mempertahankan cintaku yang sudah rapuh
        Dia yakin sangat dengan cinta yang tak pasti...
        Katanya cinta kerana-Nya
        Pasti kekal bahagia hingga ke Syurga
        Yelah haiwan apalah tahunya dia
        Tentang kepalsuan cinta
        Yang dia tahu
        Berkata setulus hati

        Teman...aku rela kehilangan cinta
        Tapi aku tak rela kehilangan
        Teman sebaik mereka
        Mereka mempertahankan kasih sejati
        Hingga ke mati
        Ah! Malunya aku rapuhnya cinta manusia
        Daripada dengan haiwan

        Kehilangan mereka
        Membuatkan hatiku
        Lukanya membarah
        Parah...bernanah....nanah....nanah...
        Sakit....sakit....sakit...teramat sakit

        Hari-hari ceria
        Hidup di samping mereka
        Kini muram durja
        Senyum pun aku tak mampu lagi
        Airmata peneman setiaku
        Jika aku rindu pada mereka....
        Aku pergi ke ombak rindu
        Membacakan gurindam kasih sepenuh jiwa
        Yang mereka karangkan untukku
        Lagi kubaca lagiku rindu
        Lagi airmataku mengalir
        Sederas air terjun Niagara
        Selalunya pabila aku menangis
        Merekalah yang menyapu airmataku
        Dengan daunan kasih...
        Cuma aku dapat rasakan
        Deruan ombak yang mengeringkan
        Airmataku...
        Mungkin roh-roh suci mereka
        Yang datang menyapu air mataku....

        Teman...yang kukasihi...
        Selalunya merekalah
        Yang menyediakan semua
        Kelengkapan penulisanku
        Agan aku berpena dengan lancar
        Tapi sejak ketiadaan mereka
        Biarpun kelengkapan ada
        Disediakan oelh suku sakat mereka yang setia padaku
        Tapi jiwaku asyik teringat
        Kata-kata dukungan daripada mereka berdua
        Sanggup menggenggam tanganku dengan memaksa
        Aku berpena kerana tak sabar
        Membaca karya-karyaku
        Selepas dibaca dicanangkan
        Di seluruh penghuni rimba
        Apa yang ditulis oleh Putri Rimba
        Katanya pada penghuni rimba
        Karya putri rimba bukan fantasi atau angan-angan
        Tapi adalah karya yang sentiasa hidup dijiwa
        Semua penghuni rimba dan manusia
        Jika tak faham bacalah berulang-ulang kali
        Tiada satu pun karya yang menghina sesama sendiri
        Yang dia tahu kasih mengasihi sesama kerana-Nya
        Makanya siapa yang bilang cuma fantasi dan angan-angan
        Kami bersumpah Atas Nama Yang Mencipta Cinta dan Rindu
        Jangan sesakali membaca karya Putri Rimba Kami
        Jika membaca juga ....sekiranya ilmu itu datang dari Ilahi
        Tak akan tercurah Nur Hidayah Kasih Ilahi pada orang-orang
        Yang dalam hatinya ada dengki khianat....
        Biarlah dia dengan dunia karyanya
        Yang tak habis-habis untuk membalas dendam kesumat hingga Qiamat

        Teman....yang kukasihi
        Andai kata disuruh aku beri pilihan
        Antara cinta dunia dengan cinta mereka berdua
        Kan kupilih mereka....
        Kerana merekalah yang mengjar aku
        Apa itu cinta kerana-Nya

        Pabila teringat kata-kata mereka berdua
        Hatiku jadi tenang
        Setenang air di Kali Syurga

        KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
        10 Julai 2012

        KARYA FIAPRADITA & PUTRI RIMBA NIAGARA
        10 Julai 2012

        (PETIKAN DARIPADA WALL GRUP DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO)
        10 Julai 2012

0 comments:

Post a Comment

 
;