AIRMATA ABADI
Fiapradita, 10 juli 2012
== teriring rinduku untuk bunda Rabeah, Mahabbah dan sahabat dialog rumah sastra borneo ====
Ada tetesan airmata disetiap tarikan nafasku
Ada galau yang tak berujung
Saat kudengar teriakan dan jerit ketakutan
Ada rasa was-was yang meningkat
Setiap desingan peluru kembali menyambar
Pagi mulai beranjak siang
Namun hati tak beranjak menjadi tentram
Dimana arah yang akan jadi pijakan
Masihkah nafas kami bersemayam dalam tubuh
Angin dalam hembusanmu mungkin ada jawaban
Negeriku sungguh elok dipandang mata
Namun seelok itukah didalamnya
Pengemis dan gelandangan semakin meningkat
Kejaliman semakin meraja rela
Tak kalah bangga dengan saudaraku
Yang terjepit dalam perang
Wahai angkara murka
Jika itu jadi ujian bagi kami
Jangan kau berbangga
Karena di qalbu-qalbu yang suci
Kami yakin kemenangan telah menunggu
Walau langkah kami tertatih
Walau nafas kami tinggal satu-satu
Namun keyakinan kami
Tak akan diperjual belikan
Akan tetap bersemayam
Bersama raga kami
Bersama juriat kami
Bersama amalan kami
Siang beranjak senja
Namun tetesan airmata
Tak pernah henti untuk jatuh kebumi
Biarlah dia membanjiri alam sekitar
Dan jagat raya
Namun hati kami tetap Satu
Mengharap Ridho-Mu Ya Rab
Karena jasad kami telah terkubur
Ribuan tahun silam
Yang tinggal hanyalah kosong ……
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment