- OLDER POSTS
CANGKIR NIRVANA
Ka'abah Diri-ku akan berdarah
antara cecelah dentum dan peluru yang meluru
pun mereka jijak jasadku rebah,
akan bangkit
gelombang badar ruh-ruh hijau
wajah Hamzah tetap manis membuka tirai di mata
meski ada dada yang terkoyak di remuk hiba
TO HA, TO SIM, TO SIM MIM...
Kekasihku,
paut-lah rinduku bagai kuntum yang engkau cium
pujangga-ku tidak dapat menulis cinta
pada hari mawarku di renggut,
seluruh kelopak-ku tercabik,
tangkai jantungku tercabut
yang merona al-Quds cuma merah
yang bersimpah di tanah cuma darah
merah
darah
merah
dan darah.....!
saperti derap kuda berlalu, debunya di mata
saperti pedang di laga, gemerincing apinya di jiwa
saperti busur panah memecar laju
tajamnya merabak kalbu
O Pembawa Piala
rai-kan anggurku nan berdarah
gilirkan gelas sampai semua mabuk bergetah
cangkir asmara, dupa asapnya sultana
hidu-lah marmar Sulaiman di senyum Daud
Balqis
Zulaikha
Maryam Jameela
Zainab al-Ghazali
Aku yang akhir dari sayap yang patah
Aku yang lambat dan terngadah
Maaf Aku terlewat!
Rajendra Nath Tagore
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment