SAHABAT SEPERJUANGAN SALING SOKONG MENYOKONG DEMI SEBUAH KEJAYAAN
Aku masih ingat lagi di kala itu seorang sahabat penulisanku beria-ia sangat
mempelawaku untuk di temuramah di radio fm Seremban.
"Aku tak macam engkaulah..engkau dah banyak karya tersiar di akbar dan novel-novel kau dapat sambutan dan diulang cetak...aku habuk pun tak ada..."
"Beah...engkau ada potensilah ..aku yakin dengan bakat engkau....kalau ditanya engkau jawablah apa yang patut...."
"Aku ...tawakal aje...ye...engkau jangan gelakkan aku...aku ni darah gemuruh engkau tahu tak...aku bukannya suka dikenali orang...."
"Ala....orang bukan kenal engkau...sebab dengar suara engkau je... cakap tanpa henti berjela-jela boleh pulak..."
"Itu tulisan bukan cakap...tulis orang bukan dengar suara aku...tulisan yang bercakap bagi pihak aku...."
"Apapun alasan engkau...engkau mesti dengar cakap aku...ye beah..."
"Ada aje alasan engkau nak suruh aku pergi...mengenangkan engkau ni ...kawan baik aku yang dah lama kukenal hati budimu dan tak mahu menghampakanmu aku sedia untuk ditemuramah."
Sahabatku itu tersengih-sengih apabila aku setuju mendengar katanya. Entah
apa yang penting baginya aku pun tak tahu.
Darah gemuruhku mulalah datang...apa tidaknya ditemuramah oleh DJ fm radio Seremban sebagai "PENULIS TAMU" yang disiarkan secara langsung .
"Setakat ni berapa novel yang telah berada di pasaran.." tanya Dj itu...
Aku tergelak sambil memandang sahabatku...
"Baru dua..."
"Bagaimana dengan sambutan pembaca...."
"Tak pasti itu...maklumlah penulis tak dikenali...."
"Itu bukan menjadi masalah....yang penting semangat menulis dan berbakat..."
"Kita perdengarkan sebuah puisi dari penulis tamu kita minggu ini Rabeah Mohd Ali..dengar ye...jangan tak dengar...."
Setelah sampai di rumah. Sahabatku memanggilku.
"Beah...tak sangkalah engkau...penulis rupanya...hi...sampai hati engkau tak beritahu aku engkau ni penulis..."kata Siti Norbaya rakan sebayaku di masa sekolah rendah.
"Hai...takkan engkau tak ingat apa cita-cita aku masa sekolah dulu...masa cikgu Mariam tanya apa cita-cita aku..."
"Ahaa baru aku teringat...."
"Tercapai juga cita-cita engkau kan beah..."
"Aku macam nilah jadi suri rumah tangga walaupun belajar tinggi."
"Ala...engkau ni...aku belum jadi penulislah baru ditemuramah aje..."
"Ah...penulis le tu....kalau sudah diterbitkan "
Itulah kenanganku yang masih kuingat. Di sini aku mengucapkan jutaan terima kasih kepada sahabatku itu. Moga dia terbaca curahan tulisan ku ini agar dia boleh mengingati kenangan bersahabat seperjuangan yang saling sokong menyokong demi sebuah kejayaan bersama. Moga Allah membalas segala kebaikannya dari dunia bawa ke akhirat. Amin Ya Rabbal A'Lamin.
Rha NS
16112
· · · 5 hours agoAku masih ingat lagi di kala itu seorang sahabat penulisanku beria-ia sangat
mempelawaku untuk di temuramah di radio fm Seremban.
"Aku tak macam engkaulah..engkau dah banyak karya tersiar di akbar dan novel-novel kau dapat sambutan dan diulang cetak...aku habuk pun tak ada..."
"Beah...engkau ada potensilah ..aku yakin dengan bakat engkau....kalau ditanya engkau jawablah apa yang patut...."
"Aku ...tawakal aje...ye...engkau jangan gelakkan aku...aku ni darah gemuruh engkau tahu tak...aku bukannya suka dikenali orang...."
"Ala....orang bukan kenal engkau...sebab dengar suara engkau je... cakap tanpa henti berjela-jela boleh pulak..."
"Itu tulisan bukan cakap...tulis orang bukan dengar suara aku...tulisan yang bercakap bagi pihak aku...."
"Apapun alasan engkau...engkau mesti dengar cakap aku...ye beah..."
"Ada aje alasan engkau nak suruh aku pergi...mengenangkan engkau ni ...kawan baik aku yang dah lama kukenal hati budimu dan tak mahu menghampakanmu aku sedia untuk ditemuramah."
Sahabatku itu tersengih-sengih apabila aku setuju mendengar katanya. Entah
apa yang penting baginya aku pun tak tahu.
Darah gemuruhku mulalah datang...apa tidaknya ditemuramah oleh DJ fm radio Seremban sebagai "PENULIS TAMU" yang disiarkan secara langsung .
"Setakat ni berapa novel yang telah berada di pasaran.." tanya Dj itu...
Aku tergelak sambil memandang sahabatku...
"Baru dua..."
"Bagaimana dengan sambutan pembaca...."
"Tak pasti itu...maklumlah penulis tak dikenali...."
"Itu bukan menjadi masalah....yang penting semangat menulis dan berbakat..."
"Kita perdengarkan sebuah puisi dari penulis tamu kita minggu ini Rabeah Mohd Ali..dengar ye...jangan tak dengar...."
Setelah sampai di rumah. Sahabatku memanggilku.
"Beah...tak sangkalah engkau...penulis rupanya...hi...sampai hati engkau tak beritahu aku engkau ni penulis..."kata Siti Norbaya rakan sebayaku di masa sekolah rendah.
"Hai...takkan engkau tak ingat apa cita-cita aku masa sekolah dulu...masa cikgu Mariam tanya apa cita-cita aku..."
"Ahaa baru aku teringat...."
"Tercapai juga cita-cita engkau kan beah..."
"Aku macam nilah jadi suri rumah tangga walaupun belajar tinggi."
"Ala...engkau ni...aku belum jadi penulislah baru ditemuramah aje..."
"Ah...penulis le tu....kalau sudah diterbitkan "
Itulah kenanganku yang masih kuingat. Di sini aku mengucapkan jutaan terima kasih kepada sahabatku itu. Moga dia terbaca curahan tulisan ku ini agar dia boleh mengingati kenangan bersahabat seperjuangan yang saling sokong menyokong demi sebuah kejayaan bersama. Moga Allah membalas segala kebaikannya dari dunia bawa ke akhirat. Amin Ya Rabbal A'Lamin.
Rha NS
16112
- Nor Anida, Istiqharah Syahdu and 3 others like this.
(PETIKAN DARIPADA KUMPULAN KARYA KITA )
16 Januari 2012
0 comments:
Post a Comment